Cari Blog Ini

Tampilkan postingan dengan label Travel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Travel. Tampilkan semua postingan

Selasa, 15 Maret 2016

Pendaki Ciremai Via Jalur Linggarjati

Pendakian Ciremai via jalur Linggarjati yakni pendakian dengan jalur kabupaten Kuningan sama seperti jalur Palutungan. Desa Linggarjati adalah tempat start pendakian jalur Linggarjati. Nama tersebut terkenal juga sebagai “Perjanjian Linggarjati” pada masa agresi militer Belanda yakni tahun 1946. Di desa tersebut juga berdiri gedung sebagai saksi sejarah perjanjian tersebut. Selain itu daerah Linggarjati juga terdapat wisata air yakni pemandian air panas Sangkan Hurip.
Jalur pendakian Linggarjati lebih sulit dari jalur Palutungan. Medan pada jalur ini lebih curam dan lebih menanjak.


PETA JALUR PENDAKIAN GUNUNG CIREMAI CEREMAI
Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian 3078 mdpl. Secara administratif, Gunung Ciremai terletak di Kabupaten Cirebon, Kuningan dan Majalengka. Pendakian gunung Ciremai yang paling populer ada tiga yakni jalur Palutungan, jalur Linggarjati dan jalur Apuy.
BASECAMP JALUR LINGGARJATI
basecamp linggarjati linggasana
Akses menuju basecamp pendakian gunung Ciremai via Linggarjati tidaklah sulit. Yang pertama tujulah terminal Cilimus, atau Anda bisa langsung bertanya kepada orang akomodasi menuju Desa Linggarjati. Terdapat banyak akses menuju Desa Linggarjati dari kota Kuningan. Biasanya angkutan umum akan menurunkan pendaki di pertigaan Linggarjati, selanjutnya kita harus menuju Pos Pendakian Linggasana yakni start pendakian gunung Ciremai via Linggarjati. Untuk ke sana kita bisa naik ojek atau naik kendaraan bak terbuka. Biasanya bayar Rp 10.000/orang
Tiket masuk Gunung Ciremai (Update per bulan April 2015) naik 100% menjadi Rp 50.000. Menurut masyarakat setempat tarif tersebut dianggap sangat mahal.
PETA JALUR PENDAKIAN LINGGARJATI
PETA JALUR PENDAKIAN GUNUNG CIREMAI VIA LINGGARJATI



MEMULAI PENDAKIAN
Pos Linggasana  – Pos Cibunar (1 jam) 750 mdpl
pos linggarjati ciremai Pos Linggarjati Ciremai 600 mdpl
pos cibunar ciremai linggarjati
Perjalanan pertama kita akan berjalan di atas aspal dan jalur tanah yang masih relatif landai dan agak menanjak. Dibutuhkan 1 jam perjalanan untuk sampai pada Pos Cibunar.
Pos Cibunar – Pos Leuweung Datar 1225 mdpl (30 menit)
Pos Leuweung Datar
Selanjutnya perjalanan akan menemui ladang dan hutan pinus. Dan sampailah pada pos selanjutnya yakni Pos Leuweung Datar.
Pos Leuweung Datar – Pos Kondang Amis 1250 mdpl (30 menit)
Selanjutnya menuju Pos Kondang Amis tidak memakan waktu yang lama. Hanya sekitar 30 menit. Di Pos Kondang Amis inilah yang memiliki lahan yang cukup luas sehingga cukup untuk mendirikan tenda banyak.
Pos Kondang Amis – Pos Kuburan Kuda 1450 mdpl (1 jam)
Menuju pos selanjutnya yakni Kuburan Kuda treknya semakin sempit dan lebih rimbun akan pepohonan. Di Pos Kuburan Kuda juga terdapat lahan yang cukup luas.
Pos Kuburan Kuda – Pos Pangalap 1650 mdpl (1 jam)
pos kuburan kuda
Dari pos Kuburan Kuda menuju Pangalap dibutuhkan waktu sekitar 1 jam. Medan juga masih sama seperti trek sebelumnya.
Pos Pangalap – Pos Tanjakan Seruni 1825 mdpl (1,5 jam)
Selanjutnya kita akan melewati trek yang lebih curam dan menanjak, untuk kemudian sampai pada pos Tanjakan Seruni. Di Pos ini juga terdapat lahan yang cukup luas.
Pos Tanjakan Seruni – Pos Bapa Tere 2025 mdpl (2 jam)
tanjakan bapa tere Jalur sadis menuju Bapak Tere
Pos selanjutnya yakni pos Bapak Tere (bahasa sunda dari “bapak tiri”). Hal ini dikarenakan perjalanan menuju pos ini sangat kejam seperti ayah tiri. Perjalanan menuju pos ini lebih melelahkan karena tingkat kemiringan trek sangat miring. Namun santai saja karena pada akhirnya kita akan mendapati hadiah yang luar biasa di puncak gunung Ciremai.
Pos Bapa Tere – Pos Batu Lingga 2200 mdpl (1 jam)
pos batu lingga ciremai
Di pos Batu Lingga dahulu terdapat batu besar makanya dinamakan “Batu Lingga”. Namun karena sering dijadikan persembahan dan tempat pemujaan maka batu tersebut diterjunkan ke bawah gunung. Sehingga sekarang kosong dan hanya lahan biasa yang muat untuk mendirikan 2-3 tenda.
Pos Batu Lingga – Pos Sangga Buana 2500 mdpl (Sangga Buana 1 dan 2) (2 jam)
sangga buana Jalur menuju Sangga Buana
Perjalanan menuju Pos Sangga Buana membutuhkan waktu 2 jam perjalanan. Di Pos Sangga Buana inilah tempat paling favorit untuk mendirikan tenda karena lokasi yang nyaman dan strategis untuk melakukan summit attack pagi hari mengejar sunrise di puncak gunung Ciremai.
Pos Sangga Buana – Pos Pangasinan 2800 mdpl (45 menit)
Menuju pos Pengasinan dibutuhkan 45 menit perjalanan. Pos Pengasinan adalah lahan yang luas dan bisa menampung banyak tenda, hanya saja tidak ada pepohonan yang menutupi atau vegetasi yang rimbun sudah tidak aja jadi sangat rawan terkena badai atau angin gunung secara langsung jika bermalam di sini.
Pos Pangasinan – Puncak Ciremai 3078 mdpl (30 menit)
trek menanjak
Untuk sampai pada puncak hanya diperlukan waktu 30 menit. Di puncak gunung Ciremai ini kita bisa melihat puncak gunung Slamet, Gunung Sindoro-Sumbing, dan laut Cirebon.
puncak slamet terlihhat dari puncak ciremai Puncak Slamet dan Sumbing-Sindoro terlihat dari puncak ciremai
puncak sunan cirebon gunung ciremai Puncak gunung Ciremai
Kita kalkulasikan total perjalanan pendakian gunung Ciremai via Jalur Linggarjati,
Pos Linggasana – Pos Cibunar (1 jam)
Poc Cibunar – Pos Leuweung Datar(30 menit)
Pos Leuweung Datar – Pos Kondang Amis (30 menit)
Pos Kondang Amis – Pos Kuburan Kuda (1 jam)
Pos Kuburan Kuda – Pos Pangalap (1 jam)
Pos Pangalap – Pos Tanjakan Seruni (1,5 jam)
Pos Tanjakan Seruni – Pos Bapa Tere (2 jam)
Pos Bapa Tere – Pos Batu Lingga (1 jam)
Pos Batu Lingga – Pos Sangga Buana(2 jam)
Pos Sangga Buana – Pos Pangasinan (45 menit)
Pos Pangasinan – Puncak Ciremai (30 menit)
TOTAL = 11 jam 45 menit. Tidak termasuk dengan waktu bermalam dan istirahat. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk mendaki gunung Ciremai adalah 2-3hari 1malam/2 malam. Untuk perjalanan turun gunung biasanya hanya 7-8 jam.
TIPS PENDAKIAN
  1. Pilihlah hari yang bagus untuk mendaki, usahakan jangan waktu hujan
  2. Latihan fisik seminggu sebelum hari H
  3. Persiapkan tim dan perlengkapan yang akan dibawa . Jangan lupa bawa sesuatu misal benda kesayangan atau tulisan untuk seseorang supaya bisa foto bareng saat di puncak
  4. Tim yang solid adalah 5-8 orang. Jika sedikit usahakan 3 orang (1 orang harus sudah pernah naik gunung)
  5. Jangan sepelekan keselamatan. Pakai sandal atau sepatu gunung dan jaket gunung. Bawa makanan dan air secukupnya jangan terlalu sedikit dan jangan terlalu banyak. Yang paling penting jangan melanggar peraturan dan jangan buang sampah di gunung
  6. Untuk pendakian Ciremai kita bisa naik pagi atau malam. Jika pagi bagusnya pukul 10-13. Jika malam 6-7
  7. Dirikan tenda di tempat yang datar dan usahakan diselimuti pohon atau semak supaya tidak terkena angin gunung langsung
  8. Jika ada anggota kelompok yang tidak bisa melanjutkan perjalanan sebaiknya ditemani. Atau jika sakit parah langsung beritahu dengan kelompok lain.

Tips dan Panduan Keliling Singapura Dalam 3 Hari ala Backpacker

Singapura, negaranya mungil, bersih, modern, rapi, dan tertib. Tak heran wisatawan Indonesia suka bolak-balik traveling ke sini.
Bagi mereka yang “berduit”, mungkin traveling ke Singapura berkali-kali tidak akan jadi masalah. Namun bagaimana jika kamu hanya memiliki budget terbatas tapi juga ingin traveling keliling Singapura? Jangan pesimis dulu, kamu juga bisa kok.

 Dalam artikel ini saya akan berikan tips dan panduan agar kamu juga bisa keliling Singapura dengan budget hemat. Simak cara mempersiapkan perjalanan, itinerary dan tips hemat selama di Singapura berikut ini:
  
1. Persiapan
Untuk mempersiapkan perjalanan ke Singapura ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan, di antaranya adalah:

Paspor

Pastikan masa habis berlaku paspor kamu tidak kurang dari 6 bulan. Sebagai contoh: Jika kamu berencana ke Singapura tanggal 15 Juni 2015, maka setidaknya masa habis berlaku paspor kamu adalah 30 Desember 2015.
Segera perpanjang paspormu jika masa berlakunya kurang dari 6 bulan. Jangan sampai kamu gagal berangkat hanya karena paspor yang belum diperpanjang. Sekarang untuk membuat paspor baru atau perpanjang paspor tidak perlu repot lagi, berkat sistem online.

Pesan tiket pesawat Low Cost Carrier (LCC) harga promo

Kalau mau jalan-jalan murah ke Singapura, kamu wajib berburu tiket pesawat LCC dengan harga promo seperti AirAsia, Tigerair, atau Jetstar. Ketiga maskapai ini dikenal sering memberikan penawaran spesial.
Harga normal penerbangan satu arah dari Jakarta – Singapura sekitar Rp400.000 – Rp500.000. Jika kamu beruntung, kamu bisa dapat tiket promo dengan harga Rp66.000.

Pesan hotel budget murah

Biaya hidup di Singapura bisa dibilang cukup mahal. Maka dari itu, kamu perlu cerdik dalam mencari hotel murah berlokasi strategis di Singapura. Hotel chain seperti Fragrance Hotel adalah salah satu hotel budget yang recommended.

Waktu booking paling ideal adalah 1 bulan sebelum tanggal kedatangan, biasanya harganya lebih murah.

Jika menginap di hotel dirasa masih mahal, ada alternatif lainnya dengan menginap di hostel. Perbedaaan hotel dengan hostel adalah pada konsep kamarnya. Di hostel biasanya tipe kamarnya adalah dorm (seperti asrama) dengan banyak tempat tidur. Rata-rata harga hostel di Singapura sekitar Rp100 ribuan untuk satu malam.

2. Itinerary Berikut ini adalah itinerary perjalanan saya bersama satu orang teman (perjalanan berdua) dalam menjelajah Singapura selama 3 hari.

Hari 1: Dari Bandara Internasional Changi menuju hotel di pusat kota Singapura

Kami take off dari Jakarta (Bandara Internasional Soekarno-Hatta) pukul 18:00 WIB menggunakan pesawat AirAsia. Waktu tempuh perjalanan sekitar 2 jam. Karena waktu lokal Singapura lebih awal 1 jam dari Jakarta, maka kami tiba pukul 21:00 waktu setempat.
Tiba di Bandara Internasional Changi, kami langsung menuju terminal 2 di mana terdapat Mass Rapid Transportation (MRT) yang langsung menuju pusat kota Singapura. Kami memilih menggunakan MRT karena transportasi ini adalah yang tercepat dan termurah untuk menjangkau hotel di pusat Singapura.
Lokasi yang kami tuju adalah Hotel Fragrance Ruby yang beralamat di Jl. 10 Lorong 20 Geylang, Singapura. Lokasi hotel  cukup strategis, dekat dengan Stasiun MRT Aljunied yang berjarak 10 menit berjalan kaki.
Perjalanan dari bandara ke Stasiun Aljunied menggunakan MRT hanya butuh waktu sekitar 30 menit. Tarif MRT dari bandara ke Stasiun Aljunied hanya SGD 2,10.
Tiba di hotel, kami langsung check-in dengan menunjukkan voucher hotel dari Traveloka app ke petugas resepsionis. Selesai check-in kami langsung ke kamar untuk beristirahat.

Sebagai hotel budget, fasilitas Fragrance Hotel Ruby cukup memuaskan
Sebagai hotel budget di Singapura, fasilitas Fragrance Hotel Ruby cukup memuaskan.

Hari 2: Sommerset Skatepark, Merlion Park, Masjid Sultan

Kami bangun pagi hari pukul 08:00 dan bersiap-siap untuk menjelajah Singapura. Tujuan pertama kami adalah Sommerset. Sommerset adalah kawasan bisnis dan pusat perbelanjaan Singapura. Lokasi Sommerset juga dekat dengan Orchard Road yang terkenal akan pusat perbelanjaannya.
Tujuan kami mengunjungi Sommerset adalah untuk bermain skateboard di Sommerset Skatepark (atau dikenal juga dengan nama Scape Skate Park). Buat kamu yang suka skateboarding, kamu patut mencoba skating di sini. Skateparknya luas dan gratis. Untuk bersantai juga bisa, ada beberapa meja piknik di pinggir skatepark dikelilingi banyak pohon rindang.

Bagi yang suka olahraga ekstrem seperti BMX, inline skate, skateboard, dll jangan lupa kunjungi Sommerset Skatepark.
Bagi yang suka olahraga ekstrem seperti BMX, inline skate, skateboard, dll jangan lupa kunjungi Sommerset Skatepark. (Sumber: Busyra Oryza)

Untuk menuju Sommerset, kami menggunakan MRT dengan tarif SGD 1,70 dari Stasiun Aljunied. Lokasi skatepark tidak jauh dari Stasiun Sommerset, cukup dengan berjalan kaki sekitar 5 menit. Kami bermain skate selama 4 jam hingga pukul 12:00. Setelah puas, kami melanjutkan perjalanan ke Merlion Park yang merupakan atraksi utama Singapura.
Kami menggunakan MRT dari Sommerset, lalu turun di Stasiun Raffles Place. Harga tiketnya SGD 1,30. Dari sini, Merlion Park bisa dijangkau dengan 10 menit berjalan kaki.

Belum afdol traveling ke Singapura tanpa mengunjungi Merlion Park.
Belum afdol traveling ke Singapura tanpa mengunjungi Merlion Park.

Di sini kami hanya menikmati lanskap Singapura dengan berfoto dan duduk-duduk santai. Semua landmark singapura bisa disaksikan dari Merlion Park. Di antaranya Singapore Flyer, Esplanade, Singapore ArtScience Museum, Marina Bay Sands dan tentunya Patung Merlion. Setelah puas berfoto, destinasi selanjutnya adalah Masjid Sultan.
Tujuan kami ke sini untuk beribadah salat. Selain itu, sebenarnya kami agak penasaran seperti apa bentuk masjid yang katanya merupakan masjid terbesar di Singapura ini.

Masjid Sultan ternyata banyak dikunjungi turis non muslim juga lho.
Masjid Sultan ternyata banyak dikunjungi turis non muslim juga lho. (Sumber: Busyra Oryza)

Ternyata memang betul, Masjid Sultan merupakan salah satu masjid terindah yang pernah saya kunjungi. Desain eksterior dan interiornya sangat megah membuat saya merasa rendah di hadapan-Nya.
Untuk menuju ke sini kami menggunakan MRT dari Stasiun Raffles Place lalu turun di Stasiun Bugis. Tarif MRT hanya SGD 1,30. Dari Stasiun Bugis lokasi masjid sudah dekat, dapat dijangkau dengan 10 menit berjalan kaki.
Lokasi masjid berada di Jl. Haji Lane. Di sekitar masjid banyak tempat makan ala timur tengah. Jika kamu penyuka makanan timur tengah, kamu patut mencoba hidangan seperti shawarma, fattoush, atau dolma.

Wisata Gunung Bromo, Sunset Paling Meningkat Di Jawa Timur

Wisata Bromo Indonesia.jpg
Wisata Gunung Bromo yaitu destinasi wisata yang terkenal, baik dari wisatawan domestik ataupun beberapa pencinta perjalanan dari mancanegara.
Gunung Bromo mempunyai ciri-ciri alam yang menawan, hamparan lautan pasir yang luas, hawa fresh, serta berhawa dingin. Berikut yang bikin wisata Gunung Bromo disenangi beberapa wisatawan. Di puncak Bromo, Anda bisa memperoleh panorama matahari tenggelam (sunset), satu diantara yang paling memikat di Indonesia.

Gunung Bromo yaitu satu diantara sisi yang membuat Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, mempunyai ketinggian 2. 392 mtr. dpl. Gunung ini adalah gunung api aktif, dikeliling lautan pasir seluas 10 km2. Dengan cara administratif, Gunung Bromo terdapat di Propinsi Jawa Timur serta masuk kedalam empat teritori pemerintah daerah, yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, serta Kabupaten Malang.

Satu hal yang harus di ketahui yaitu suhu hawa di puncak Gunung Bromo bisa sekitar pada 2º sampai 20º Celcius. Keadaan ini yaitu sisi unik yang ada di satu diantara tempat paling menarik di Jawa Timur ini. Saat paling baik untuk mengambil perjalanan wisata ke Gunung Bromo yaitu pada medio Juni – Oktober. Periode bln. ini yaitu musim kemarau di daerah Gunung Bromo.

Dengan hal tersebut, Anda bisa lakukan eksplorasi wisata Gunung Bromo dengan cara lebih leluasa, berikan rasa aman serta kenyamanan dalam perjalanan wisata itu. Tetapi, kunjungan wisata Gunung Bromo juga memerlihatkan statistik yang cukup ramai pada periode saat terkecuali Juni – Oktober.


Kenapa Gunung Bromo dikagumi banyak kelompok sebagai satu diantara destinasi wisata di Jawa Timur yang favorite? Di kelompok pencinta wisata gunung, maksud wisata ke Bromo yaitu satu diantara yang masuk dalam daftar kunjungan mereka. Bila Anda sudah tiba di puncak Gunung Bromo, Anda bakal melihat kawah berdiameter 600 m, satu panorama yang menawan.

Di Puncak Penanjakan, satu diantara spot wisata yang ada di Gunung Bromo, Anda bisa melihat terbenamnya matahari (sunset). Ini yaitu pemandangan alam paling memikat yang bakal Anda dapatkan di obyek wisata alam Jawa Timur ini. Oleh karena itu, Puncak Penanjakan banyak di kenal wisatawan sebagai tempat lihat sunset paling memikat di Gunung Bromo.

Juga, hamparan pasir yang demikian luas laksana gurun tampak sungguh mempesona di Bromo. Saat matahari mulai kembali pada peraduannya, lautan pasir Gunung Bromo ini tampak menawan dengan rona jingga menyelimutinya

Andianto Setiabudi, Pemilik Cipaganti Group

Mendapatkan Pertolongan Tuhan Saat Didera Krisis Moneter dan Sentimen Anti Tionghoa Tahun 1998
Membangun bisnis dari titik terbawah mungkin dirasa sulit untuk sebagian orang. Namun, bagi seorang Andianto Setiabudi, kesulitan tersebut diubah menjadi kesuksesan di bisnis yang digelutinya. Perjalanan hidup dan bisnisnya memang tak terlepas dari mukjizat dan pertolongan Tuhan yang selalu menyertai setiap langkah yang diambil pria keturunan Tionghoa ini. Salah satu pertolongan Tuhan terjadi ketika krisis moneter yang disertai dengan sentimen negatif terhadap warga keturunan Tionghoa. Lalu bagaimana perjalanan hidup dan bisnis ayah dua anak ini?

Cuaca di kota Bandung terasa panas. Matahari menampakkan tubuhnya di antara iring-iringan awan tepat di langit yang berwarna kebiruan. Tak berbeda dengan ibukota Jakarta, lalu lintas di Bandung juga diwarnai dengan kemacetan kendaraan yang memenuhi jalan-jalan utama di kota kembang tersebut. Salah satu jalan yang kerap diisi dengan kemacetan adalah Jalan Cipaganti. Mendengar kata Cipaganti, mungkin sudah tak asing lagi bagi sebagian orang yang kerap bepergian dengan sebuah perusahaan travel dengan nama yang sama. Nama perusahaan Cipaganti sendiri memang sengaja diambil dari nama jalan yang ada di Bandung itu.
Ternyata mukjizat atau pun pertolongan Tuhan tak selamanya terjadi pada seseorang dalam bentuk penyakit atau musibah kecelakaan yang maha besar. Namun, pertolongan Tuhan juga dapat terjadi ketika seseorang memulai perjalanan hidup atau langkah dalam bisnis yang digelutinya. Hal itulah yang sempat dialami oleh Andianto Setiabudi, pemilik sekaligus pendiri perusahaan bernama Cipaganti Group. Jatuh bangun dalam merintis bisnis sudah pernah mewarnai kesuksesan bisnisnya hingga sekarang. Saat berada di titik nadir itulah, Andi (panggilan akrabnya, red) merasakan adanya tangan-tangan Tuhan yang meraih tubuh Andi agar tidak terjerembab dalam lubang kegagalan untuk kesekian kalinya.
Berawal dari Makanan Ringan. Sosok Andianto Setiabudi mungkin belum banyak dikenal oleh masyarakat awam. Tapi bila mendengar perusahaan bernama Cipaganti, maka sebagian orang pasti akan menyebut jasa rental mobil dan travel sebagai bidang yang digelutinya. Ya, Cipaganti Group memang lebih banyak dikenal sebagai perusahaan yang menyewakan mobil dan menyediakan jasa travel bagi ribuan pelanggan di beberapa daerah. Kesuksesan perusahaan Cipaganti tersebut tak terlepas dari tangan dingin Andi dalam meramu strategi perusahaan untuk menjadi yang terdepan pada segmen pasar yang dituju.
Andianto Setiabudi sendiri merupakan pria asli Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Ia adalah anak bungsu dari empat bersaudara, pasangan Rahmat Setiabudi dan Sri Mamuri Setiabudi. Andi lahir dan dibesarkan di kota Banjarmasin. Kedua orang tuanya memiliki bisnis kecil-kecilan untuk menghidupi keempat anaknya. Kedua orang tuanya mendidik Andi dan ketiga kakaknya dengan memberikan kebebasan. Tak hanya itu saja, didikan agama juga kerap ditularkan dari kedua orang tuanya itu selain pendidikan agama yang diajarkan di sekolah dan gereja. “Orang tua saya pembuat makanan ringan di Banjarmasin,” kenang Andi. Selain orang tua Andi, ternyata di Banjarmasin juga terdapat banyak bisnis makanan ringan yang saling bersaing untuk mendapatkan keuntungan. Akibatnya, keuntungan yang diraih kedua orang tuanya tersebut mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Alhasil, mereka pun mempertimbangkan untuk pindah ke kota yang berpotensi dalam membuka bisnis makanan ringan.
Kota Bandung kemudian dipilih sebagai tempat tumpuan terakhir bagi keluarga Andi dalam mencari penghidupan. Ketika Andi duduk di bangku kelas 6 SD, ia beserta dengan anggota keluarga lainnya kemudian pindah ke kota Kembang dan mulai merangkai kembali kehidupan setelah mengalami kejatuhan di Banjarmasin. Dengan bermodalkan kemampuan memproduksi makanan ringan, kedua orang tua Andi lantas memulai usahanya. Di Bandung, Andi kembali melanjutkan pendidikan dasarnya di SD Agustinus. Setelah menamatkan pendidikan dasarnya, Andi kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Alosius dan SMA Alosius. Ia lulus dari SMA pada tahun 1981.
Andi tak selalu menghabiskan masa remajanya dengan kebahagiaan. Sebaliknya, ia justru harus membantu orang tua untuk menjual berbagai makanan ringan yang dibuat sendiri oleh kedua orang tuanya. “Setiap berangkat sekolah, saya selalu membawa banyak makanan ringan untuk dijual,” tutur Andi sembari mengenang masa remajanya tersebut. Terkadang, makanan yang dibawa untuk dijualnya menjadi basi dan tidak dapat dijual. Pada saat itulah ia bersama kedua orang tuanya mengalami kerugian. Kala itu, kondisi keuangan keluarga memang sedang tidak bagus. Akibatnya, Andi terkadang harus menanggalkan keinginannya untuk menikmati masa remaja hanya karena ketiadaan uang. Akan tetapi, hal tersebut tak membuat hati Andi menciut dan menunduk malu terhadap nasib yang mendera hidupnya. Ia justru semakin mengibarkan bendera semangatnya untuk membantu usaha kedua orang tua agar kehidupan terus berjalan seiring berputarnya jarum jam.
Jual Beli Mobil. Dengan melihat aksi dari sang ayah ketika menggulirkan roda bisnis makanan ringannya, lambat laun Andi mengambil pelajaran berharga tentang strategi dalam memegang suatu usaha meskipun kala itu usahanya masih terbilang cukup kecil. Harapan keluarga Andi saat kali pertama menjejakkan kaki di kota yang berjuluk Paris Van Java itu ternyata tidak langsung terwujud setelah membuka usaha. Pasalnya, cukup banyak para pesaing yang kemudian menjual berbagai makanan ringan yang diproduksi dengan menggunakan teknologi canggih. “Waktu itu, kita susah bersaing dengan makanan ringan yang dibuat dengan peralatan canggih,” aku Andi. “Apalagi waktu Khong Guan masuk tuh,” lanjutnya singkat.
Akibatnya kehidupan Andi sekeluarga mengalami pasang surut. Keterbatasan dalam ekonomi membuat roda kehidupan Andi dan keluarga tertatih-tatih menatap masa depan. Kendati demikian, bisnis makanan ringan tersebut mampu berjalan demi untuk menghidupi keluarga dan mengalami perkembangan meskipun perlahan-lahan. Beberapa mobil tua akhirnya mampu dibeli dari sisa keuntungan kecil yang diperoleh dari usaha makanan ringan tersebut. “Mobil tua itu digunakan untuk mengirim makanan ke pasar-pasar,” aku Andi yang sempat mendapatkan penghargaan sebagai wirausahawan terbaik dari beberapa instansi ini. Saat memegang kendali bisnis makanan ringan yang diturunkan dari kedua orang tua, tak diduga Andi melihat sebuah peluang baru yang mampu memberikan keuntungan. Kala itu, berkat kerja kerasnya untuk menabung dari sisa keuntungan bisnis makanan ringan, Andi berhasil membeli beberapa unit mobil baru. Sedangkan mobil tua yang biasa dipakai, diputuskan untuk dijual kepada orang yang memang berminat untuk membelinya. “Jadi, dulu itu saya mulai jual beli mobil, walaupun mobilnya mobil boks yang sudah tua,” tutur Andi sembari tertawa lebar.
Hampir Bangkrut. Berawal dari ketidaksengajaan itulah, Andi mulai berpikir untuk beralih usaha ke jual beli mobil. “Waktu itu lumayan juga keuntungannya, lebih besar daripada jualan makanan ringan,” aku Andi sambil tersenyum. Menekuni bisnis jual beli mobil sembari berjualan makanan ringan bermerek Cap Panda dan Dua Udang itu terjadi pada tahun 1984. Dua tahun kemudian, Andi pun memutuskan untuk beralih total ke bisnis jual beli mobil dan meninggalkan bisnis makanan ringan warisan kedua orang tuanya. Awalnya, Andi hanya menjual sekitar 5 atau 6 unit mobil bekas saja. “Itu pun mobil tua seperti Mitsubishi Colt, Jeep, dan teman-temannya,” aku Andi. Ia mengambil nama jalan tempat showroom sederhana miliknya sebagai nama usahanya tersebut, yakni Cipaganti Motor.
Saat memutuskan untuk beralih usaha ke jual beli mobil bekas, Andi memang mengaku bahwa telah diberikan petunjuk dari Tuhan meski tidak secara gamblang petunjuk tersebut dapat terlihat. Petunjuk itu diakuinya dalam bentuk peluang yang harus segera diambil agar mampu meraup untung dan kesuksesan. Baginya, peluang itulah yang merupakan jalan petunjuk Tuhan. Terbukti, ketika Andi kembali berada di titik nadir pada tahun 1991, dimana muncul sebuah kebijakan pemerintah yang menimbulkan suku bunga menjadi tinggi. Akibatnya, harga mobil bekas menjadi lebih cepat turun. Alhasil, showroom-nya hampir tak pernah dikunjungi oleh konsumen. Bahkan tingkat penjualan pun semakin turun drastis. Pada saat itulah, Andi merasakan ada bimbingan Tuhan dalam dirinya yang membuat ia melihat peluang untuk menyewakan puluhan unit mobil yang dimilikinya. Bahkan beberapa bangunan showroom-nya yang belum selesai didirikan, justru diubah menjadi bangunan hotel yang kala itu dianggapnya memiliki peluang bisnis yang cukup baik. Alhasil, Andi pun terjun di dunia bisnis perhotelan.
Kesuksesannya kemudian berlanjut pada tahun 1994, ketika Andi kemudian bekerjasama dengan salah satu rekannya untuk mendirikan perumahan. “Perumahan sederhana yang harganya terjangkau,” ujar Andi singkat. Berkat pertolongan Tuhan pula, perumahan tahap pertama di daerah Ciwastra, Bandung tersebut pun meraup untung dan sukses. Alhasil, ia kembali mendirikan perumahan serupa di sekitar daerah Buah Batu, Bandung. Sejak saat itu, Andi secara resmi mendirikan perusahaan bernama PT Cipaganti Citra Graha. Tak puas dengan bisnis rental mobilnya, Andi kembali melihat peluang dengan menyewakan alat-alat berat bagi perusahaan-perusahaan besar di Bandung.
Krisis dan Kerusuhan. Cobaan kembali mendera kehidupan Andi tatkala krisis moneter melanda tanah air. Bisnis Andi hampir bangkrut karena krisis ekonomi yang berkepanjangan. Puluhan unit mobil yang dimilikinya menyusut sekitar 30-40 %. Hal itu berakibat dengan kondisi perusahaan yang masih labil. Tak pelak, beberapa cabang miliknya harus ditutup dan puluhan karyawannya terpaksa dirumahkan. Kala itu, Andi merasakan cobaan yang cukup dahsyat. Ia merasa seakan-akan dunia ini mulai runtuh karena kehidupannya tergoncang hebat gara-gara krisis ekonomi yang berkepanjangan. Terlebih lagi pada waktu krisis itu timbul sentimen negatif terhadap kaum Tionghoa. Andi pun merasakan ketakutan yang sangat besar. Tak berbeda jauh dengan kondisi kerusuhan di Jakarta pada tahun 1998, di Bandung suasana juga cukup mencekam. “Sangat mencekam saat saya melewati jalan tol di Bandung, semua lampu dimatikan,” ujarnya sembari mengenang.
Banyaknya aksi penolakan dan penghancuran terhadap bisnis-bisnis orang Tionghoa memang sempat menimbulkan rasa takut bagi kaum Tionghoa di Indonesia. Akibatnya, banyak WNI keturunan Tionghoa yang mengungsi ke luar negeri untuk menghindari kondisi dalam negeri yang tidak kondusif. Berbeda halnya dengan Andi, ia justru merasa sebagai orang Indonesia dan berusaha bertahan di kota kembang, Bandung. Ia juga menunjukkan kepada masyarakat sekitar bahwa dirinya adalah warga Indonesia, sama seperti masyarakat pada umumnya. “Saya lahir, hidup, dan menjalankan usaha di Indonesia,” ujarnya tegas. Sehingga kejadian penghancuran terhadap usahanya tidak terjadi. Namun usahanya justru hancur karena naiknya harga semua produk termasuk barang sparepart mobil yang berakibat buruk bagi usahanya. Di saat itu pulalah, pertolongan Tuhan kembali menyentuh kehidupan Andi. Ia lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dengan memanjatkan doa dan kerap berkunjung ke gereja.
Selang setahun setelah terjadinya kerusuhan, Andi kembali membangun puing-puing kehancuran bisnisnya sembari berharap bisnisnya menjadi lebih berkembang di kemudian hari. Doanya pun segera terkabul. “Krisis membuat kita kebal dan kuat untuk berkreativitas dalam menghadapi ketidakpastian,” tutur Andi. Berkat tangan dinginnya dan disertai dengan pertolongan Tuhan, kini bisnisnya berkembang pesat. Cipaganti saat ini memiliki empat divisi yakni transportasi, alat berat, perumahan, dan pertambangan batubara, serta 40 cabang yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Meski telah sukses dengan bisnisnya, Andi tak pernah melupakan perannya sebagai seorang suami dari Julianda Setiawan (38) dan ayah dari dua anaknya, Grace (11) dan Winston (6). Dalam hal mendidik anak, Andi lebih banyak meniru didikan kedua orang tua kepada dirinya, yakni dengan memberikan kebebasan. “Saya lebih membebaskan kedua anak saya untuk berkreativitas,” ujar Andi. Ia berharap bisnisnya kelak dapat diteruskan oleh kedua anaknya. “Tapi saya lebih memilih untuk menyerahkan bisnis ini ke tangan profesional,” ujar Andi dengan suara yang lantang. Fajar
Side Bar 1...
Berusaha Selalu Ikhlas dalam Menghadapi Cobaan
Segala macam tantangan dalam hidup, dianggap Andi sebagai rentetan cobaan. Kendati begitu, ia meyakini bahwa akan selalu ada solusi terhadap setiap cobaan yang menghadang. Tak hanya itu saja, Andi juga percaya bahwa ada tangan-tangan Tuhan yang akan selalu ikut campur dalam jejak langkah hidupnya. Tidak terkecuali dalam perjalanan bisnisnya. Menurut Andi, bisnisnya berjalan dan mampu merengkuh kesuksesan karena ada pertolongan Tuhan. “Saya yakin pertolongan Tuhan itu memang betul ada,” ungkap Andi dengan tegas. “Saya berusaha selalu ikhlas dalam menjalani hidup dan bisnis,” lanjutnya.
Dalam setiap tantangan atau pun cobaan, Andi percaya bahwa akan timbul sebuah peluang baru yang memberikan kesempatan untuk berkembang. “Saya sih jalani apa yang telah diberikan Tuhan,” ujar pria yang memiliki hobi membaca ini. Setiap ada masalah, solusi pastilah ada asalkan setiap manusia itu berusaha untuk menemukan solusi tersebut. Dengan begitu, masalah atau cobaan akan dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu, ia juga tak pernah menyesali dengan keadaan dan kesulitan yang hinggap dalam hidupnya. Baginya, semua kesulitan itu dijadikan sebagai motivasi agar mampu berkembang di masa mendatang.
Cobaan yang hinggap pada krisis moneter sehingga menggerogoti bisnisnya sampai Andi berada di titik nadir, dijadikannya sebagai pemicu awal yang membuat ia berkembang dengan pesat. Bahkan di saat Andi masih kanak-kanak dan harus membantu usaha orang tua pun dianggapnya sebagai cobaan. “Kesulitan apa pun yang terjadi dalam hidup saya adalah cobaan,” ujar Andi. Pada saat itulah, tiba waktunya bagi Andi untuk mengadu kepada Sang Pencipta. Hal yang sama juga dilakukan oleh kedua orang tuanya saat jatuh dalam membangun bisnis keluarga. “Makanya saya kagum dengan kedua orang tua saya,” aku Andi. Namun, menurutnya, setiap tahap dalam hidupnya merupakan ujian yang selalu meningkat kadarnya ketika ia merangsek naik dan mencapai kesuksesan.
Kita semua tuh punya road map masing-masing,” ujar Andi sembari berfilosofi. “Tinggal bagaimana kita menjalaninya saja,” lanjutnya singkat. Mampu merintis usaha sedari awal dan menghadapi berbagai macam cobaan sehingga meraih kesuksesan sudah dianggapnya sebagai sebuah mukjizat yang diberikan Tuhan kepada dirinya. “Cobaan itu adalah bagian dari hidup,” ujar Andi sambil menutup pembicaraan.

Minggu, 13 Maret 2016

Wisata Murah nan Edukatif



Jakarta - "Lima ribu, lima ribu buat di dalam," belasan orang berdiri di pinggir jalan menjajakan tikar kepada siapapun yang lewat. Mereka berbaris rapi mulai dari lampu merah Ragunan, Jakarta Selatan, hingga pintu masuk utara kebun binatang terluas nomor dua di dunia ini. Libur tahun baru yang masih berlanjut, membuat Ragunan menjadi alternatif rekreasi masyarakat Jakarta.


"Kemarin ramai banget ini (Ragunan), saya jual ini tiker buat duduk pengunjung di dalam. Lumayan ini laris manis," kata seorang penjual tikar Dwi di depan pintu masuk utara Ragunan, Sabtu (2/1/2016).
Dwi mengaku sudah mulai menjual tikar di pintu masuk Ragunan sejak libur Natal. Penjualan, menurut dia, meningkat jelang pergantian tahun kemarin.
"Pas mau tahun baru lumayan ramai, apalagi bareng libur anak sekolah jadi banyak yang berkunjung kesini," kata dia. 



Hingga Sabtu pukul 10.30 WIB, pantuan detik.com di Ragunan memang terjadi cukup padat pengunjung. Rata-rata mereka datang bersama keluarga. Dominasi pengunjung datang menggunakan kendaraan roda dua. Sehingga sebagian besar parkiran penuh dengan sepedah motor